Jumat, Juli 10, 2015

Ramadhan Holiday 2015 - Day 1 - Enroute Jakarta Istanbul

Ramadhan Holiday 2015 - Day 1 - Enroute Jakarta Istanbul
 
Terminal 2E yang beberapa hari lalu membikin heboh akibat meletusnya sebuah microwaves di JW Sky Lounge dan mengakibatkan puluhan penerbangan dari dan menuju Jakarta pada hari Minggu dan Senin tertunda berjam-jam, kini sudah tampak rapi. Hanya beberapa bagian memang masih ditutup dengan gipsum yang dicat rapi. Kalau ndak dicermati dengan benar, bekas-bekas kebakarannya sudah tidak kelihatan atau sudah ditutupi dengan rapi.
 
Kami sendiri terbang dari terminal D yang memang menjadi terminal penerbangan internasional untuk semua airline kecuali Garuda. Prosesi sebelum keberangkatan, mulai dari menyerahkan bagasi ke tour leader, pengaturan check in sampai ke lounge dan akhirnya naik ke pesawat berjalan lancar. Tour leader dari ATS, yang ngakunya bernama Jerry, kelihatan kooperatif. Semoga dia memang capable menjadi seorang "leader" dalam tour kali ini. Beberapa kali ikutan tour jadi agak berantakan gara-gara TLnya orang yang sama sekali tidak berpengalaman dan ndak ada jiwa leadershipnya sama sekali. Sebuah awal yang bagus dari perjalanan 15 hari Ruscan, demikian istilah yang dipakai di ATS yang merupakan singkatan dari Russia - Scandinavia.
 
Ada satu pengalaman yang belum pernah aku alami selama ini, yaitu tertidur sangat pulas di pesawat. Begitu naik pesawat, bahkan sebelum take off tepat jam 21.00 saya tertidur pulas sekali. Sempat dibangunkan untuk makan tapi langsung tertidur lagi sampai pagi. Belum pernah aku bisa tidur sepulas ini di pesawat. Apalagi di kelas ekonomi yang duduknya empet-empetan dan kakinya cuman bisa selonjor separuh. Dalam penerbangan jauh saya kadang minum melatonin untuk membantu tidurpun ndak sepulas kali ini. Entah apa yang salah dengan badan ini. Mungkin sih kelelahan akibat aktivitas yang super padat dalam beberapa hari terakhir, mulai dari memajukan jadwal mengajar agar bisa liburan lebih awal, bimbingan mahasiswa, mempersiapkan konsolidasi bisnis sebagai antisipasi penurunan kondisi ekonomi sampai pada persiapan acara buka puasa bersama Ikaprama. Tanpa disadari mungkin itu yang menguras energiku selama hampir dua bulan ini. Ya semoga liburan kali ini bisa istirahat sejenak dan keluar dari rutinitas, agar kembai lagi dalam kondisi yang jauh lebih segar dan bersemangat.
 
Buat saya dan istri, di samping sebagai acara "keluar dari rutinitas", liburan kali ini adalah liburan terakhir bersama Gaby sebelum dia jadi "orang dewasa". Bulan depan dia sudah akan studi ke Boston. Sesudah dia jadi mahasiswa, tentu dia bukan lagi "anak kecil" yang selalu menurut diajak liburan keluarga. Dia sudah akan menjadi "orang besar" yang punya acara sendiri. Maka walaupun sebenarnya momentumnya ndak terlalu pas, kami paksakan juga untuk liburan bersama kali ini.
 
Tepat pukul 5 pagi waktu Turki, kami mendarat di Istanbul. Berarti kami sudah terbang 12 jam dari Jakarta. Di Istanbul kami hanya transit selama 3 jam untuk melanjutkan terbang lagi ke Moscow. Harusnya Istanbul adalah tempat yang indah dan bersejarah. Di sinilah budaya barat dan timur, kristen dan muslim bertemu. Sayang kali ini cuman transit aja. Ntar lain kali akan kuajak anak-istriku melihat "the exotic of Istambul".