Rabu, Agustus 14, 2013

Day 1 - Jakarta - Berlin

Day 1 - Jakarta - Berlin Pada liburan lebaran kali ini, kami memutuskan untuk ikut tour ATS dengan Rute Eropa Timur, yang meliputi Berlin, Praha, Budapest dan Vienna. Sebenarnya saya sendiri sudah pernah mengunjungi kota-kota tersebut waktu masih bekerja di Dexa Medica. Tapi buat anak-anak dan istri, ini adalah pengalaman pertama berlibur ke Eropa Timur. Pilihan rute ini buat kami sebenarnya dilematis. Musim panas di belahan bumi utara sebenarnya membuat kami enggan berkunjung ke sono. Kalau sama-sama panas, di Indonesia juga sama aja. Tapi kalau ke selatan, pilihannya terbatas. Paling ke New Zealand, Ausy atau Amerika Latin. Baru bulan Maret kemarin kami berkunjung ke Ausy dan menurutku pemandangannya tidak seindah kota-kota tua di Eropa Timur. China Jujaikuo juga satu alternatif yang kami pertimbangkan. Tetapi konon saat musim panas pemandangannya kurang menarik. Buat saya sebenarnya lebih senang ngendon di Jakarta. Di samping bisa maen golf tiap hari, saya juga pengin menikmati Jakarta yang bebas dari kemacetan yang kian menyiksa. Tapi istri penginnya berkelana. Maklum jadwal liburan dia lebih sulit diatur mengingat jadwal makeup pengantin yang berjubel sepanjang tahun. Apalagi Gaby sudah mau menyelesaikan studinya di Junior College BBS. Maka mungkin ini adalah kesempatan liburan keluarga lengkap yang tinggal sedikit, sebelum Gaby melanjutkan study ke luar negeri. Menurut beberapa senior yang sudah pernah mengalami "kehilangan anak" yang studi ke luar negeri, moment kebersamaan selama mereka masih anak-anak tidak pernah akan kembali lagi seperti semula begitu mereka studi di luar negeri. Seperti kata Khairil Gibran, "Anakmu bukan anakmu. Dia bak anak panah yang sekali melesat dari busurnya, tak kan pernah kembali". Ya jadinya aku mengalah. Liburan inilah emang kesempatan bagi kami menikmati kebersamaan setelah sehari-hari disibukkan oleh rutinitas kerja tiada henti. Bandara Soekarno Hatta sudah relatif lengang ketika kami tiba di bandara untuk berkumpul. Maklum, lebaran sudah tinggal menghitung jam. Sidang isbat yang digelar sore ini memutuskan lebaran dimulai hari Kamis, 8 Agustus 2013. Jadi mestinya sudah banyak warga Jakarta yang mudik ke kampung halaman. Kami sendiri sudah lama sekali ndak ikutan mudik selama lebaran. Masih teringat siksa 20 jam di perjalanan yang harus ditempuh dari Jakarta ke Tegal lebih dari 10 tahun lalu. Belum lagi sulit mencari makanan dan repotnya ndak ada pegawai rumah tangga di rumah mertua. Mendingan emang minggat berwisata daripada ribet mudik. Tak banyak yang bisa diceritakan dalam perjalanan Turkish Airline dari Jakarta ke Berlin. Sempat transit sebentar di Singapore dan Istambul. Buat saya ini adalah pengalaman pertama naik Turkish Airline. Pesawatnya pakai airbus A 320 - 300 series. Jarak antar tempat duduk relatif sempit dibandingkan SQ atau Garuda. Layanan awak kabin juga jauh dari ramah. Mungkin "melayani" bukan merupakan budaya bangsa Turki yang merupakan titik temu budaya Barat dan Timur. Bahkan kawasan Turki dan Timur Tengah lah yang menjadi titik asal 3 agama besar, yaitu Yudea, Kristen dan Muslim. Mestinya banyak pemandangan eksotik yang menjadi penggalan sejarah peradaban manusia di Turki. Sayang situasi politiknya lagi memanas. Jadi ndak layak untuk dikunjungi. Lah mau seneng-seneng mosok golek susah, seperti keluarga rekan seniorku yang nekad "naek haji" ke Mesir dan Israel minggu lalu. Padahal situasi di Mesir masih ndak karuan paska tumbangnya Presiden Mursi dalam kudeta militer. Dah ratusan bahkan mungkin ribuan warga sipil yang menjadi korban konflik tersebut. Jelas, ini bukan tujuan wisata yang nyaman dan aman buatku.